Pagi itu tepatnya tanggal 13 Juni 2008, panitia…. khususnya Seksi Perlengkapan telah sibuk dengan berjubelnya tugas yang harus mereka kerjakan, sebuah komitmen yang telah mereka genggam disaat pemilihan panitia,….dan sebuah implementasi real yang akan mereka kerjakan, karena komitmen hanya akan menjadi halusinasi yang percuma tanpa sebuah aplikasi, but…seksi
perlengkapan dipagi itu berada disisi dimana mereka orang-orang yang sejalan antara perkataan dengan perbuatan, sedikit
Peserta yang terlihat masih malu-malu tapi sebenarnya mau, itulah sebagian sifat manusia, padahal di alam pikiran ini sudah berkecamuk berbagai ide, pertanyaan, gagasan, inovasi, but semua itu kandas di kala pikiran negative mulai merasuk dengan cara yang sangat halus, bahkan tanpa kita sadari memberikan beberapa pernyataan yang menjatuhkan diri kita, misalnya…pikiran kita :”jangan ngomong lo…..ntar pasti diketawain…,,,,,ah…..takut salah…” dan lainnya.
Ketika kita mulai sedikit melawan si jiwa negative ini, mulailah pikiran negative ini menggencarkan tindakan berikutnya, yaitu tangan berkeringat, badan bergetar, mata memerah, jantung….dag…dig…dug….”ups pengalaman”. Tapi pemenang itu hadir dikala segala ketakutan yang belum pasti terjadi….terbantahkan dengan keberanian dengan diawali dengan acungan tangan, menegakkan berdirinya badan, dan terluncur lah berbagai ide, pertanyaan, gagasan, walau pada tahap awal masih dibarengi dengan berbagai kontraksi di badan, intonasi suara, tapi lambat laun semua itu akan memudar.
Di hari kedua peserta mulai menemukan sedikit pencarian dari suasana, sikap, antusias. Pada hari kedua itu mulailah bermunculan orang-orang yang di hari sebelumnya masih duduk termanggu malu-malu, hari ini mulai menggaungkan argument. Berawal dari ketegangan raut wajah, akhirnya perlahan mulai luntur dengan seuntai senyum hangat tanda sebuah keikhlasan.
Masih ingatkah…..real story “kutu anjing”, kutu loncat yang loncatan nya bisa mencapai 300 kali lipat dari posisi nya berada. Sebuah peristiwa yang mungkin masih terekam dalam ingatan peserta, sebuah hikmah kehidupan yang dapat di petik seuntai pesan, bahwa lingkungan memiliki faktor terhadap perkembangan diri seseorang, tapi satu prinsip yang harus kita pegang, bahwa penguasa, pemimpin, motor, diri kita adalah “aku (seperti yang dikatakan salah seorang pemandu bahwa aku adalah ambisi, kenyataan, dan usaha” sang diri anda sekalian.
Satu sunnatullah yang tak dapat dibantah dan ditolak bahwa dibalik sebuah pertemuan, perjumpaan pasti akan diakhiri dengan perpisahan, begitu jualah yang kami (panitia) dan peserta alami pada hari itu tanggal 15 juni 2008, sekelumit rasa berkecamuk dalam diri kami selaku panitia, berbagai rasa bercampur tertumpah ruah, senang, bangga, haru, sedih (uhhhh,,,,,,,dramatisir banget deh….!) mengiringi perpisahan kami dengan para peserta, tetapi perpisahan ini bukan untuk peninggalan, perpisahan ini untuk perbaikan. Dengan hati yang tulus, jiwa yang halus kami panitia LKMM 2008 mengucapkan “TERIMA KASIH”, atas partisipasi,kesiapan, kemauan, peserta untuk memeriahkan acara BEM STT-PLN.Ingat……..Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan bukan sesuatu yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh Tuhan, karena Tuhan memperkenalkan suatu hukum sebab-akibat, siapa yang berbuat akan mendapatkan balasan, tinggal soal waktu yang hanya sang Maha memutuskan. Kepemimpinan tidaklah harus dengan perintah, tidaklah harus dengan otoriter, tidak harus dengan teriakan, tidaklah harus dengan ketegangan, tidaklah harus berdiri dikala pengikutnya duduk, tidaklah harus memaksa dikala keputusan tak iyakan. Pimpinan lah terlebih dahulu diri anda sebelum anda memimpin sekelompok orang lain. Kepemimpinan yang terbaik adalah aplikasi/ contoh real dari sebuah tindakan. Karena kami yakin anda adalah pemimpin-pemimpin di hari esok yang akan membawa harum khususnya nama STT-PLN dan nama bangsa ini.
No comments:
Post a Comment