Sunday, June 8, 2008

Kecil Untuk Yang Besar

Saat ini mungkin dalam benak Anda tersimpan berbagai keinginan yang ingin di capai, mulai dari yang kecil sampai keinginan yang besar. Adalah hal yang wajar karena itu adalah fitrah kita sebagai manusia, tetapi sejauh mana keinginan itu terwujud, kembali pada diri kita masing-masing sejauh mana keinginan (selanjutnya kita sebut saja "impian") ini dapat menjadi sebuah hasil (prestasi). Setiap manusia pasti mempunyai impian-impian yang begitu buanyak…..ingin rumah mentereng, istri cantik (yg ini nih yang paling bnyak peminatnya),suami yang tampan dan mapan, mobil mewah, jabatan tinggi…,ingin ini….ingin itu…(wah..rasanya lengkap sudah...!!) eh jadi inget lagu Opie yang sebagian liriknya "pengen punya rumah gedong, lengkap dengan ini…itu…", ups…ternyata itu kan hanya sekedar impian yang masih tersimpan dalam ruang pikiran kita (tapi bukan khayalan loh…), namanya juga impian, Anda dapat menggantungkannya setinggi langit. Bahkan mungkin jika ada yang lebih tinggi lagi, Anda pun dapat menggantungnya. Namun mungkin sebagian manusia ada malah yang tidak berani untuk bermimpi..padahal dalam benak mereka ada impian yang hendak dicapai, prinsip mereka "ngapain mimpi tinggi-tinggi ntar kalo gak kesampaian bisa jatoh loh (prustasi)", ada juga yang lebih hot (emang nye ghost’sip..eits gossip) lagi neh mereka berprinsip "nrimo aja apa yang dikasih, tapi hanya sekedar nrimo" selain itu mereka juga berprinsip bahwa ngapain terlalu banyak bermimpi ….la wong rezeki udah da yang ngatur, klo kita bermimpi ingin jadi orang kaya ..toh kalo Tuhan sudah berkehendak kita miskin, mau diapain….!! hanya buang2 pikiran. Hayo….hayo… kita ada dikategori yang mana tuh atau anda punya kategori yang lain. Dalam tulisan ini penulis tidak mengatakan mana yang baik dan mana yang buruk, karena terkadang sesuatu yang menurut kita baik untuk diri kita belum tentu ia baik untuk kita dan bisa jadi sesuatu hal yang tidak kita sukai malah sebenarnya baik untuk kita. Tetapi coba kita luangkan sedikit waktu untuk coba berfikir, bayangkan apa yang anda peroleh saat ini sekecil apapun, misalnya jika anda seorang mahasiswa saat ini mendapatkan pacar baru (yg cantik….yg wah…) atau dalam akademik anda saat ini berhasil mendapatkan nilai yang bagus bukankah semua itu karena berawal dari mimpi anda di masa lalu atau masa sebelumnya.

Coba bayangkan jika saat ini atau saat lalu Anda tidak mempunyai mimpi dapat dipastikan tak ada satupun yang dapat diperoleh. Ada baiknya kita banyak bertanya kepada orang yang menurut kita berhasil saat ini, kenapa orang itu berhasil dan apa yang menyebabkan dia berhasil, atau anda dapat membaca kisah-kisah sukses para pebisnis yang hampir secara keseluruhan dari pebisnis sukses itu berawal dari sebuah mimpi. Tapi perbedaan dari mimpi mereka dengan para pengkhayal (pemimpi tanpa realisasi) adalah mimpi mereka bukan hanya sekedar mimpi, tapi mereka menerapkan mimpi mereka menjadi sasaran-sasaran, kemudian mereka menerapkan sasaran-sasaran menjadi langkah-langkah yang kongkrit. Dalam bermimpi sebaiknya jangan hanya memiliki mimpi hanya untuk sekedar mimpi, misalnya anda seorang mahasiswa bermimpi jika lulus nanti ingin memperoleh pekerjaan di tempat yang bonafit dengan gaji yang tinggi. Sampai situ sudah bagus karena Anda sudah membayangkan di alam Pikiran bahwa ada sesuatu yang hendak dicapai di masa depan, tetapi tunggu dulu..jangan hanya puas sampai disitu karena mimpi tanpa realisasi hanya akan menghasilkan sebuah angan-angan kosong.

Pernahkah Anda mendapatkan teman anda atau orang yang dekat dengan anda yang bercerita tentang mimpi-mimpinya yang begitu wahh..nya dengan gaya penyampain yang menarik simpati Anda, tetapi ternyata apa yang ia mimpikan tak selaras dengan tidak-tanduk dia, hidupnya hanya habis untuk bermain-main hal yang tidak bermanfaat, tidak terlihat usaha yang di lakukan, yah…jadinya mimpi itu hanyalah jadi mimpi saja yang hanya tersimpan di alam pikiran tak berwujud ke dunia luar pikiran kita (kehidupan realita). Atau mungkin Anda pernah dihadapkan dengan orang-orang yang malah dari pembicaraan nya tak mengandung impian sedikitpun, yang keluar dari mulutnya hanya perkataan keluh, kesah dan sering menyalahkan keadaan, bahkan yang lebih extrim lagi seringnya menyalahkan diri sendiri dan sayangnya sekali hanya untuk menyalahkan tanpa mempelajari kesalahan,kekurangan sehingga tak ada perubahan yang berarti.
Bersambung….

No comments: